Kamis, 12 November 2009

TERAPI KELOMPOK

TERAPI KELOMPOK

Terapi kelompok dilaksanakan dengan tata cara yang berbeda dan menggunakan bermacam-macam pendekatan. Terapi kelompok ini dapat berlangsung di tempat seperti : penjara, rumah sakit, pusat kesehatan mental, pusat konseling perguruan tinggi, pusat bimbingan anak, pusat rehabilitasi, pusat krisis remaja, dll.

Muncul dua aliran yang berbeda yang mencakup gambaran tentang proses terapi kelompok. Satu aliran memusatkan pada peraturan para anggota dan pemimpin, sementara aliran lainnya memeriksa dengan menggunakan kerangka kerja teoritis untuk memimpin kelompok .

Banyak ahli percaya bahwa kedudukan para anggota adalah agen utama perubahan di dalam kelompok (Glasser 1965, Roger 1970,Yalom 1985). Menurut pandangan mereka, para anggota menjalani dengan dukungan kapasitas dan dengan tanggung jawab yang besar pada hasil terapeutik. Para ahli lainnya juga percaya bahwa para anggota adalah agen utama perubahan,tetapi dengan menggunakan pendekatan konfrontatif yang tinggi seperti pendekatan Synanon (Casriel 1963) atau kebudayaan sebaya positif (Vorrath 1974). Sebaliknya, para ahli lainnya percaya bahwa kedudukan pemimpin adalah agen utama perubahan (Dyer &Vriend 1980, Moreno 1946, Perls 1969). Perls mungkin menjadi penyokong paling kuat pada posisi ini, pada kelompok kerjanya dia menjalankan konseling satu persatu dengan satu anggota sementara anggota yang lainnya melihat. Moreno menggunakan psikodrama di dalam kelompok yang unik, pemimpin bertindak sebagai produser dan director di dalam sebuah drama yang anggotanya dapat membantu anggota kelompok lainnya, memainkan satu situasi masalah pribadi dalam usaha memahami atau menyelesaikan konflik lebih baik. Corey (1985) mengambil jalur jalan tengah bahwa kedudukan pemimpin dan anggota ,keduanya sangat banyak tanggung jawabnya bagi perubahan.

2

Aliran lain meliputi gambaran dan penilaian analisis terapi kelompok menggunakan teori tradisional seperti terapi rasional emotif, terapi tingkah laku, terapi Adler, Analisis transaksional, terapi realitas, dan terapi analisis. Beberapa pemimpin kelompok menggunakan semata mata satu kerangka kerja teoritis yang eklusif sementara yang lainnya meminjam dari beberapa pendekatan.

Pendekatan kami menempatkan tanggung jawab atas efektifitas pengalaman kelompok kepada pemimpin. Pemimpin bekerja kearah memaksimalkan manfaat pengalaman kelompok dengan cara sebagai berikut :

1. Dia berusaha menjamin bahwa suasana terapeutik ada di dalam kelompok.

2. Dia mengenalkan topik-topik yang relevan.

3. Dia menggunakan latihan yang bermakna.

4. Dia bertanggung jawab atas beberapa terapi yang terjadi di dalam kelompok.

Agar menggunakan pendekatan ini, seorang pemimpin yang potensial harus menpunyai perintah bermacam-macam teknik konseling individual dan merasa nyaman mengamnbil tanggung jawab untuk menjalankan proses terapeutik. Kami menyarankan menggunakan bermacam-macam teori ketika menjalankan terapi, tergantung kebutuhan individual para anggota.

Tujuan dan Manfaat Terapi Kelompok

Para peniliti tingkah laku sudah mengidentifikasi dua tipe tujuan terapeutik : tujuan proses dan tujuan hasil. Tujuan proses berkenaan dengan tujuan yang ditentukan oleh pemimpin atau muncul kedalam interaksi kelompok dan merupakan bagian proses kelompok. Sebagai contoh, pemimpin membantu satu atau lebih anggota mengembangkan tingkat kenyamanan mereka di dalam kelompok sehingga mereka dapat lebih baik berbagi informasi pribadi, yang dapat berubah menjadi

proses terapeutik. Tujuan hasil adalah tujuan yang terjadi diluar dinamika spesifik kelompok. Beberapa contoh tujuan hasil adalah mendapatkan perkejaan, mengembangkan hubungan interpersonal, memelihara ketenangan hati atau pengalaman tingkat lebih tinggi self-esteem.

Para anggota memperoleh beberapa manfaat dari terapi kelompok. Satu, mereka diberikan kesempatan untuk membicarakan tentang persoalan meraka di depan anggota yang lain dan mendengarkan komentarnya. Juga bermanfaat bagi para anggota kelompok dengan mendengarkan gagasan dan sugesti dari anggota lainnya tentang bagimana lebih baik mengatasi persoalan mereka.

Para anggota mendapatkan manfaat dengan mengikuti terapi kelompok, bahkan ketika mereka ragu-ragu untuk membicarakan persoalan mereka sendiri. Secara sederhana, dengan mendengarkan yang lain membicarakan persoalan mereka dapat sangat membantu dengan melanjutkan gagasan yang sesuai dengan persoalan hidup. Ini terutama benar ketika mereka melihat anggota yang lain bekerja dengan persoalan yang sama.

Membentuk Terapi Kelompok

Terapi kelompok idealnya tersusun atas enam sampai dengan sepuluh anggota. Keanggotaannya tetap, tanpa sekalipun penambahan anggota baru pada kelompok yang sudah dimulai. Di dalam kelompok yang ideal ini para anggotanya adalah sukarela dan tingkat kenyamanan yang diciptakan memungkinkan mereka berbagi infromasi tentang mereka sendiri pada tingkat sangat pribadi.

4

Tentu ada terapi kelompok yang tidak mungkin dengan beberapa tata cara sebab keanggotaannya pernah berubah dan banyak anggota yang dengan tidak sukarela berada di dalam kelompok.Kelompok yang dibatasi sering ditemukan pada pusat krisis pemuda, program treatmen ketergantungan obat, rumah sakit psikiatrik. Pada seting ini pemimpin boleh meminta untuk melaksanakan terapi kelompok dengan siapa saja dari 15 sampai 20 anggota , dengan keanggotaannya berubah dari minggu ke minggu karena yang baru masuk dan keluar. Kerugian kelompok jenis ini dibanding dengan kelompok yang ideal adalah pimimpin selalu membagi waktunya untuk memperkenalkan anggota yang baru atau mengakiri anggota yang keluar. Kelompok yang berisi 15 sampai 20 anggota, menyebabkan kurangnya perhatian individu yang akan diberikan kepada para anggota dan semua anggota sulit terlibat dalam diskusi yang berlangsung. Berbagai tidak secara pribadi, sejak para anggota merasa tidak akrab dan percaya menemukan kelompok yang ideal.

Ketika menetapkan satu terapi kelompok, pemimpin pertama kali harus mempertimbangkan jenis terapi apa yang mungkin diberikan dengan tata cara yang sedang ia kerjakan.

Pada kenyataannya, seharusnya pertemuan terapi kelomok tidak dengan waktu khusus. Beberapa kelompok bertemu setiap hari satu jam atau lebih sementara yang lainnya bertemu sekali atau dua kali seminggu selama satu atau tiga jam. Untuk populasi dan tata cara yang berbeda, pemimpin seharusnya mencoba bermacam-macam jadwal pertemuan untuk menetapkan sejumlah pertemuan yang optimal perminggu atau perbulan.

5

Ketika menetapkan terapi kelompok, jika memungkinkan pemimpin seharusnya menyeleksi para anggota. Tergantung pada tujuan terapeutik kelompok, pemimpin menerima atau tidak para anggota dengan jenis persoalan yang sama. Kelompok selalu lebih mudah dilaksanakan ketika masalah umum seperti penyalahgunaan obat, perlakuan kejam anak, depresi,kekacoan makan. Beberapa keuntungan kelompok yang homogen. Tujuan kelompok selalu diklarifikasi lebih cepat dan lebih mudah bagi para anggota memfokuskan pada isu-isu. Bagaimanapun juga, ketika menyeleksi para anggota kelompok yang homogen, penting bagi pemimpin mempertimbangkan tahap perkembangan para anggota yang bervariasi dengan persoalan mereka.

Mungkin juga membuat terapi kelompok heterogen, yang tersusun dari para anggota dengan masalah yang berbeda. Dalam kelompok seperti ini, seorang anggota boleh mengungkapkan persoalan tentang mendapatkan atau mengurus pekerjaan menyebabkan prilaku aggresif, tentang kesulitan pernikahan, tentang kurang tegasnya dia, dan tentang kecemasan persiapan dia meninggalkan rumah. Ketrampilan penuh pemimpin akan dibutuhkan untuk dapat bekerja dengan setiap masalah, sementara tetap menjaga minat para anggota lainnya.

Tingkat fungsi mental para anggota juga dipertimbangkan. Para anggota yang tidak bersentuhan dengan realita seharusnya selalu dipisahkan dari kelompok lebih baik ditukar dengan orang yang berjuang dengan perceraian, masalah minuman, atau disfungsi seksual.

Terapi Tanggung Jawab dalam Kelompok

Memelihara tingkat kebermaknaan isi

Peminpin seharusnya fokus pada kebutuhan para anggota secara individual. Sementara memahami bahwa dia sedang memimpin satu kelompok dan tidak hanya melakukan konseling individual. Jika latihan dan topik dalam kelompok membutuhkan rangsangan berfikir dan interaksi, pemimpin bertanggung jawab menentukan latihan dan topik apa yang bermanfaat. Ini tanggung jawab pimimpin untuk membuat kebermaknaan kelompok kepada anggota yang menyebabkan mereka berfikir tentang kehidupan dan masalah mereka.

Mengatur Fokus

Pemimpin terapi kelompok seharusnya tetap sadar dimana fokus dan apapun yang seharusnya dipertahankan atau dirubah. Jika kelompok difokuskan membantu anggota dengan persoalannya, Pemimpin harus membantu jika persoalan yang didiskusikan mempunyai relevansi dengan anggota lainnya atau jika para anggota benar-benar dapat terlibat dalam membantu dia dengan persoalannya.

Menjadi Sadar Kepada Para Anggota Secara Individual

Tanggung jawab lain dari pemimpin adalah perhatian penuh kepada setiap orang di dalam kelompok, sebab banyak kesempatan bagi para anggota bereaksi kuat tentang segala sesuatu yang dikatakan atau dibicarakan.

Pembagian Waktu Secara Adil

Tanggung jawab ke empat adalah menyadari akan sejumlah waktu yang sudah dipakai oleh setiap anggota untuk mengemukakan masalahnya. Setiap anggota seharusnynya tidak perlu mempunyai waktu yang sama. Tapi yang penting adalah tidak membagi waktu kepada satu atau dua anggota. Jika seorang anggota tampak membutuhkan banyak waktu kelompok, mungkin paling baik melihat dia secara individual atau mungkin dalam kasus yang ekstrem meminta dia keluar dari kelompok. Pemimpin harus menyadari bahwa kelompok seharusnya tidak didominasi oleh kebutuhan terapi seseorang.

Melihat Jam

Terakhir, pemimpin harus yakin bahwa waktunya cukup dalam sesi yang tersisa untuk satu isu.

Terapi Satu Persatu dalam satu Kelompok

Terapi berlangsung dalam sejumlah cara, baru saja mendengarkan masalah yang dibicarakan atau melihat yang lainnya bekerja dan secara intensif memfokuskan pada beberapa isu----- menjadi sangat terapeutik. Terlibat dalam latihan kelompok tertentu atau pengalaman peduli kepada para anggota lainnya juga dapat menjadi terapeutik. Cara lain terapi terjadi di dalam kelompok adalah dengan menfokuskan pada satu orang dan dengan menambah waktunya. Memfokuskan pada satu orang dapat menjadi sangat efektif dan oleh karena itu seharusnya sering dilakukan. Ini diberikan dalam beberapa sesi sebanyak tiga atau empat kali dan para anggota boleh menjadi fokus pada kelompok.

Segera mengembangkan kelompok, pemimpin ingin menjelaskan kepada para anggota bahwa banyak waktu yang akan dihabiskan berkerja dengan bermacam-macam individu dengan persoalan mereka. Peminpin dapat berkata seperti ini : “ sesuatu akan terjadi di sesaat di dalam kelompok adalah bahwa satu anggota akan mengemukakan persoalan dan kita akan mencoba membantu orang itu dengan membiarkan dia berbicara, semetera kita mendengarkan, memberikan pendapat kita, atau mungkin dengan beraksi pada masalah secara dramatis.

Pada model kami ini , pemimpin selalu mencoba agar para anggota mengemukakan persoalan untuk didiskusikan, dengan keyakinan bahwa para anggota harus berbagi persoalan mereka sebelum mereka dapat mengatasinya dengan terapeutik. Tugas pemimpin menyediakan kegiatan, latihan, dan topik yang menyebabkan para anggota berbagi dengan persoalan-persoalan mereka di dalam kelompok.

Cara Isu-isu Muncul

Para anggota boleh merasa membutuhkan untuk berbagi kapan saja. Daftar berikut ini adalah lima cara isu-isu boleh muncul.

1. Spontanitas

2. Dari babak “ Siapa ingin bekerja ?”

3. Dari latihan

4. Dari terapi orang lain

5. Dari pemimpin bertanya ke anggota.

Spontanitas

Kapan saja dalam waktu dekat, di dalam kelompok satu anggota boleh mendemontrasikan satu kebutuhan untuk terapi satu persatu. Sebagai contoh ; Satu anggota boleh mulai bercerita tentang perceraiannya dan mulai menangis, atau satu anggota mungkin berbicara tentang ayahnya dan anggota lainya boleh memotong dan mulai berteriak tentang betapa bencinya dia kepada ayanhnya karena meninggalkan dia dan ibunya 10 tahun yang lalu. Reaksi emosional spontanitas seperti ini dapat terjadi kapan saja. Secara sederhana dengan meminta para anggota pada pembukaan sesi untuk melaporkan kejadian-kejadian seminggu dapat merangsang reaksi anggota yang mereka temukan sendiri dalam situasi yang penuh emosianal. Reaksi emosional juga dapat segera terjadi dengan mendiskusikan topik seperti persahabatan, kematian, orang tua, atau dengan komentar yang dibuat oleh para anggota lainnya tentang kehidupan mereka.

Dari babak “ Siapa ingin bekerja?”

Salah satu babak yang sangat berguna yang pemimpin dapat mengunakannya di dalam terapi kelompok adalah satu perkenalan dengan berkata “ Siapa yang mempunyai sesuatu yang mereka ingin bicarakan?” atau “ Siapa yang ingin bekerja?”

Dari Latihan

Latiahan-latihan di dalam kelompok berarti merangsang diskusi dan menyebabkan para anggota berfikir tentang topik-topik dan isu-isu tertentu. Oleh karena itu, pemimpin akan mengantisipasi para anggota yang mungkin ingin menjadi fokus pada kelompok sebagai hasil dari melakukan atau memproses satu latihan.

Dari Terapi Orang lain

Sering ketika seorang anggota sedang membicarakan persoalan pribadi dan menjadi fokus pada kelompok, akan menyebabkan para anggota lainnya ingin membicarakan isu-isu pribadi mereka sendiri. Apapun persoalan pribadi yang sedang dibicarakan pemimpin akan memonitor reaksi anggota kelompok yang lain untuk membatasi bila mereka tampak saling bersaing dengan persoalan mereka sendiri. Dalam cantoh berikut, pemimpin memfokuskan pada satu anggota tapi menyempatkan diri dengan memendengarkan dari anggota lainnya. Dengan melakukan ini dia belajar bahwa yang lainnya ingin melakukan beberapa pekerjaan terapeutik pribadi. Kesalahan yang sering dibuat pemimpin adalah semata-mata fokus pada satu orang yang sedang bekerja dan tidak melibatkan para anggota lainnya dengan menanyakan perasaan mereka. Kesempatan ini diberikan kepada para anggota untuk berbagi perasaan mereka dan juga membantu pemimpin untuk mengetahui apa yang terjadi dengan para anggota. Jika pemimpin sudah membuat kesalahan seperti contoh di atas dia sudah tidak akan mengetahui bahwa dua anggota sangat berhasrat untuk berbagi.

Dari Pimimpin Bertanya kepada Anggota

Kadang-kadang seorang pemimpin dapat melihat kebutuhan untuk memfokuskan pada keterangan anggota kelompok. Dalam kasus ini, dia secara sederhana bertanya kepada anggota bila dia akan senang membatu berdasarkan keterangan isu-isu atau persoalan. Pemimpin harus hati-hati untuk tidak menyorot anggota, hal itu akan menciptakan tekanan tidak pantas pada respon anggota. Dengan kemahiran pemimpin dapat selalu fokus pada kelompok atas satu anggota tanpa membuat orang itu merasa bertahan.

KETRAMPILAN- KETRAMPILAN UNTUK TERAPI KELOMPOK

Banyak ketrampilan yang digunakan dalam terapi kelompok yang benar-benar sama seperti yang digunakan dalam beberpa kelompok yang lain. Meliputi mengorek keterangan, memotong, menggunakan mata, menyokong fokus, tipu daya fokus, dan menutup diri. Yang dibicarakan dibawah ini adalah lima ketrampilan utama yang relevan digunakan dalam terapi kelompok atau terapi kelompok jenis lain. Lima ketrampilan tersebut adalah :

1. Menyediakan suasana yang tepat

2. Pemanasan

3. Memutar

4. Membuat kontrak

5. Klarifikasi masalah.

Menyediakan Suasana yang Tepat

Untuk menjadi efektif, pemimpin pada beberapa terapi kelompok harus mampu mendapatkan anggota-anggota yang ingin berbagi di dalam kelompok. Dalam hal ini para anggota harus merasa nyaman dan atau pengalaman kelompok sebagai tempat untuk mendapatkan bantuan. Pemimpin menyediakan suasana yang tepat dengan menciptakan lingkungan positif seperti kepercayaan dan respek dikomunikasikan dan dicontohkan. Permintaan memotong komentar adalah negatif, dibenci, atau dalam beberapa cara mendorong pernyataan pribadi dapat menjadi sasaran tertawaan. Dia akan menggunakan ungkapan tertentu yang mendorong mengingatkan para anggota bahwa mereka ada untuk saling membantu. Beberapa ungkapan yang baik untuk digunakan adalah sebagai berikut :

- Ide-ide apa yang kamu punya yang mengkin berguna ?

- Apa yang dapat kamu katakan yang mungkin membantu ?

- Apa yang lainya mempunyai perasaan yang sama?

- Kami di sini mencoba untuk membantu dan saling mendukung. Apakah setiap orang mempunyai dorongan, fikiran atau reaksi yang mereka fikir mungkin berguna?.

Unsur penting lainnya dalam menyediakan suasana yang tepat termasuk observasi keduanya pemimpin dan para anggota adalah suka menolong, pengalaman membantu dan memiliki kesempatan membantu anggota yang lain.

Pemanasan

Satu ketrampilan yang dibutuhkan para pemimpin terapi kelompok adalah menyadari apa yang disebut “ Pemanasan”. Para anggota datang pada kelompok dengan sejumlah harapan mereka untuk dibicarakan. Tapi mereka sering tidak fokus pada isu-isu atau mereka tidak nyaman tentang pembicaraan mereka. Untuk mendapatakan anggota yang berbagi, pemimpin perlu untuk memanaskan mereka dengan menggunakan beberapa teknik. Ketika para anggota berbicara umum pemimpin dapat berusaha membuat topik lebih khusus dan membantu para anggota fokus pada satu isu.

Teknik lain untuk pemanasan para anggota adalah bekerja dengan satu anggota yang masalah sama dengan anggota lain di dalam kelompok. Sementara pemimpin bekerja dengan anggota tersebut, para anggota lainnya mulai berfikir tentang persoalan-persoalan mereka.

Memutar

Ketika fokus sedang terjadi pada satu anggota, pemimpin kadang kala perlu memutar kepada anggota lainnya. Dia seharusnya selalu berfikir tentang cara-cara melibatkan setiap orang dalam kegiatan anggota lain atau dalam kegiatan mereka sendiri. Untuk melibatkan para anggota dalam kegiatan mereka sendiri, pemimpin kadang kala akan melihat komentar dari anggota lain sementara pekerjaannya sedang diselesaikan. Untuk melakukan ini pemimpin mungkin berkata seperti berikut ini ; “ David, saya ingin kamu berfikir tentang apa yang sudah kamu katakan dalam beberapa menit yang lalu, sementara saya mendengar dari yang lain. (melihat anggota lain) Apakah ini sudah membuat kamu berfikir ?”

Membuat Perjanjian

Pemimpin selalu membutuhkan perjanjian dari satu individu ketika fokus sedang terjadi pada seseorang untuk waktu yang lama. Dengan perjanjian, secara sederhana kami memahami bahwa anggota setuju untuk memfokuskan perhatian kelompok pada dia dan berusaha lebih baik memahami dan menyelesaikan beberapa persoalan. Sebagai contoh, dalam kelompok yang terdiri dari anak-anak yang orang tuanya bercerai, satu anak laki-laki mulai menangis yang berkaitan dengan pindahnya dia ke Negara lain dan sangat sering tidak dapat bertemu dengan ayahnya. Ketika bertanya, apakah dia ingin menghabiskan sedikit waktunya untuk mendapatkan bantuan tentang perasaannya, dia mengindikasi ingin. Ini contoh, pemimpin sudah bertanya untuk membuat perjanjian. Akan ada situasi lain bahwa perjanjian itu hanya implikasi belaka. Intinya adalah seseorang perlu yakin bahwa ini adalah perjanjian, sebab pada beberapa kesempatan pemimpin membuat kesalahan dengan memfokuskan pada satu orang ketika orang itu tidak siap dan atau mengikuti kegiatan atas isu-isu di dalam kelompok.

Ada beberapa alasan bagi para anggota untuk memberikan laporan tentang permasalahan mereka dan tidak ingin bantuan. Pertama, beberapa anggota mempunyai sejarah kesalahan atau eksternalisasi masalah mereka; Kedua, beberapa anggota ketakutan dengan upaya kelompok dan perbuatan mereka sendiri untuk merecanakan aksinya di depan yang lain; Ketiga, beberapa anggota menceritakan satu cerita agar mendapatkan simpati dari kelompok atau untuk mendapatkan dukungan atas posisi mereka pada beberapa isu. Terakhir, rupanya keenganan beberapa anggota yang sudah bekerja ke dalam persoalan mereka dan tidak membutuhkan tambahan bantuan dari kelompok.

Klarifikasi Masalah

Sekali pemimpin sudah menetapkan satu perjanjian dengan anggota pada tahap selanjutnya untuk mendapatkan klarifikasi persoalan. Dalam beberapa contoh ini akan sangat mudah dilakukan, sebab para anggota akan benar-benar mengatakan persoalannya.

Agar dapat membantu anggota yang ragu-ragu, pemimpin dapat mengunakan sejumlah teknik untuk menetapkan masalah secara khusus. Teknik tersebut adalah :

1. Para anggota mengajukan pertanyaan

2. Para anggota membuat perkiraan tentang apa masalahnya

3. Pimimpin menggunakan babak klarifikasi untuk mendapatkan masalah

4. Para anggota bermaian peran

5. Pemimpin mengambil alih tanggung jawab.

Teknik-Teknik untuk Terapi Kelompok

Setelah mendapatkan satu perjanjian dari anggota untuk kegiatan, identifikasi unsur-unsur masalah dan klarifikasi bermacam-macam aspek persoalan anggota menjadi suatu pengalaman. Tugas pemimpin selanjutnya adalah membantu anggota, dengan menggunakan para anggota lainnya dan atau dia sendiri. Berikut sejumlah teknik yang dapat digunakan ketika melaksanakan terapi kelompok.

1. Teknik yang melibatkan para anggota

2. Teknik yang melibatkan pemimpin

3. Menggunakan babak-babak terapeutik

4. Teknik sesekali membantu lebih dari satu anggota

5. Teknik untuk bekerja dengan Individu secara tidak langsung

6. Teknik yang menyebabkan para anggota berbagi pada tingkat lebih pribadi

Kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan ketika Mempimpin Terapi Kelompok

Berusaha Melaksanakan Terapi Tanpa Perjanjian

Beberapa pemimpin berusaha memfokuskan pada satu orang dalam kelompok tanpa persetujuan orang itu bahwa dia ingin membantu. Hasilnya adalah anggota bertahan dari usahan pemimpin untuk membantu.

Menghabiskan terlalu banyak waktu pada satu orang

Beberapa pemimpin membuat kesalahan dengan menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk membantu satu anggota yang kesakitan, atau menghabiskan terlalu banyak sesi pada satu orang. Ini penting bagi pemimpin untuk menyadari bahwa beberapa anggota mencari dan atau membutuhkan banyak perhatian dari kelompok. Kecenderungan alami para pemimpin adalah fokus pada individu, terutama bila anggota lainnya tidak aktif bicara.

Menghabiskan terlalu banyak waktu dengan satu orang

Pada awalnya para pemimpin akan ragu-ragu untuk meneruskan fokus pada satu anggota ketika anggota lain juga ingin berbagi. Ketika ini terjadi, satu anggota berbagai sebentar kemudian dilanjutkan secara berurutan oleh anggota lainnya. Kadang-kadang membantu dan berguna, tetapi di lain waktu tepi berbagi ini tidak sepribadi ketika fokus terjadi pada satu orang. Mengadakan fokus pada satu orang menyebabkan dia menyelidiki lebih dalam masalahnya, dengan sering mengubah menyebabkan anggota lainnya kelihatan lebih tertutup pada persoalan mereka.

Fokus pada satu topik yang tidak relevan

Pemimpin terlalu sering membiarkan anggota berbicara terlalu banyak tentang apa yang terjadi seminggu terakhir bahkan ceritanya tidak ada relevansi dengan kelompok. Pemimpin bahkan mungkin meminta anggota bertanya tentang cerita itu atau anggota lain sudah mengajukan pertanyaan. Kesalahan yang sama terjadi ketika dua atau tiga anggota terfokus pada beberapa topik yang tidak relevan dan pemimpin salah memindah fokus. Ini penting untuk disadari bila pemimpin tidak memutuskan topik dan individu tertentu, sesi sepertinya kurang banyak berarti bagi manyoritas anggota.

Membiarkan para anggota saling menolong

Bila ada satu anggota mulai menangis, anggota lain sering salah atau masuk kelompok terburu-buru repot mendampingi orang itu, memegang tangannya dan mencoba menenangkannya. Pemimpin seharusnya menghentikan. Banyak waktu yang akan dibutuhkan anggota dengan penyakitnya, tidak ditolong dengan cara seperti itu. Prinsip ini berdasarkan teori psikologi, para anggota seharusnya menunjukkan dukungan, perhatian dan keprihatinan, tapi seharusnya tidak menolong.

Membiarkan sesi menjadi sesi memberi nasehat

Sangat sering pemimpin kelompok membuat kesalahan dengan mengubah sesi menjadi sesi member nasehat. Hal ini, satu anggota akan mengemukakan satu masalah kemudian semua anggota lainnya akan mencoba menyelesaikan dengan member nasehat. Ini bukan terapi kelompok yang diharapakan. Kadang-kadang nasehat diberikan dan membantu, tapi dengan setiap anggota yang besar seharunya bekerja pada persoalan mereka sendiri dengan membantu anggota lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar